Kamis, 12 Juli 2012

DINAMIKA SOSIAL DI SOMALIA


A.      Sejarah Somalia dan konfliknya
Berbicara Somalia tentu memori kita tidak akan jauh-jauh dari perang, bajak laut dan bandit. Tentu kita akan sangat penasaran dengan situasi dan kondisi di Negara yang sudah divonis sebagai Negara gagal ini.
Somalia adalah Negara yang terletak di wilayah Afrika Barat berbatasan dengan Djibouti dibarat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di Utara, Samudera Hindia di sebelah Timur dan Ethiopia di Selatan dengan mayoritas suku disana adalah suku Samaal. Suku Samaal sendiri memiliki kesamaan budaya dan tradisi dengan suku-suku lain dikawasan tanduk Afrika seperti suku Oromo yang mendominasi 50 persen wilayah Ethiopia dan Suku Beja yang mendiami kawasan Timur Sudan.
Suku Samaal sendiri juga terbagi-bagi dalam beberapa klan. Klan-klan yang terkenal dari suku Samaal diantaranya Dir, isaq, Hawiye, Darod, Digil dan Rahawin. Kelompok ini terbagi dalam beberapa kelompok kecil lain dan sisanya adalah suku pengembara. Ciri khas dari bangsa Somalia adalah berkulit hitam, bermata hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat dan keriting.
Kota yang paling padat penduduk di Somalia adalah Mogadishu yang juga ibukota Negara tersebut dengan jumlah penduduk mencapai 700.000 jiwa. Kota-kota padat penduduk lainnya adalah Hargeysa, Kismayo, Barbera dan Marca. Total jumlah penduduk Somalia menurut sensus tahun 2008 mencapai delapan juta jiwa. Mayoritas penduduk Somalia beragam Islam dengan aliran Sunni dan juga terdapat beberapa penganut Syiah dan Salafi. Beberapa agama lain yang dianut penduduk Somalia adalah agama Kristen dan Animisme sebanyak 1,3% dari total penduduk Somalia.
Somalia sendiri adalah Negara yang hanya memiliki satu universitas di Mogadishu dan beberapa sekolah menengah di kota-kota padat penduduk. Hal ini diakibatkan karena penduduk Somalia banyak yang hidup berpindah-pindah secara nomaden, sehingga mereka jarang menepuh pendidikan secara rutin.
Kondisi sosial di Somalia memang sejak dahulu selalu diwarnai dengan perselisihan antar klan. Dimana klan yang berselisih diantaranya klan Digil dan Rahanwayn yang punya sejarah perselisihan terutama dalam urusan perdagangan dan agama. Kebanyakan perselisihan antar klan di Somalia memang disebabkan oleh perebutan lahan, sumber air dan ternak.
Ketika Somalia berhasil memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1960, negeri ini memang selalu mengalami konflik berkepanjangan dimulai dari kudeta militer yang dilakukan oleh Mohammed Siad Barre tahun 1969 hingga perang sipil yang terjadi tahun 1988 yang membuat diktator Siad Barre menggenosida kelompok pemberontak di Utara.
Ketika tentara A.S. memutuskan untuk menurunkan dan membunuh Mohammed Siad Barre tahun 1991, maka sejak saat itu Somalia berubah menjadi negeri tak bertuan yang dalam arti tidak memiliki pemimpin yang sebenarnya. Dimana pemimpin mereka saat ini adalah presiden Sharif Sheikh Muhammad sedang Perdana Manteri dijabat Abdiweli Mohammed Ali yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas sejak 11 Juni 2011 setelah perdana menteri sebelumnya, Mohammed Abdullahi Mohammed mengundurkan diri.   
Namun, kekuasaan mereka hanyalah sebatas di wilayah Mogadishu. Sedang kawasan-kawasan lain di Somalia telah banyak yang dikuasai oleh para Warlord dan yang paling terkenal adalah kelompok milisi Al-Shabab yang menguasai sebagian besar wilayah Somalia bagian Selatan, dimana misi dari Milisi Al-Shabab ini adalah menerapkan hokum syariah Islam di seluruh kawasan Somalia.
B.      Somalia masa kini

Seperti yang dijelaskan diatas, kondisi Somalia sejak diturunkannya Siad Barre tahun 1991 berubah menjadi Negara tanpa harapan hidup. Banyak rakyat Somalia yang hidup dalam kelaparan dan kemiskinan akibat konflik berkepanjangan. Kondisi kelaparan di Somalia memaksa PBB menurunkan bantuan untuk Somalia. Namun, paranya banyak bantuan PBB yang dijarah dan kendaraan mereka ditembaki oleh milisi Al-Shabab yang tidak senang dengan kehadiran PBB disana.

Kondisi kemiskinan dan tiadanya harapan hidup banyak membuat warga Somalia memilih kabur dari negaranya. Kebanyakan dari mereka mengungsi ke negeri terdekat seperti Kenya, Ethiopia dan Yaman. Namun, sebagian juga mengungsi dengan menjadi imigran di Negara-negara Eropa seperti Swiss, Norwegia dan Perancis. UNHCR (United Nations High Commision on Refugees), badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi mencatat terdapat 900.000 pengungsi Somalia yang menetap di Negara tetangga dan 1,3 Juta warga Somalia yang mencoba lari dari negaranya dan menjadi pengungsi.

Dengan pendapatan per kapita sekitar 333 Dollar AS menurut Bank Sentral Somalia dan kondisi Negara yang tercabik-cabik konflik berkepanjangan serta pemerintah yang silih berganti dan tidak pernah bertahan lama. PBB sudah lama menetapkan Somalia sebagai Negara gagal. Maka, dengan kondisi tersebut .

Kondisi sosial di Somalia ini banyak membuat penduduk Somalia menjadi anggota milisi pemberontak atau anggota Al-Qaeda. Selain menadi milisi banyak juga anak muda Somalia yang memilih menjadi perompak di Teluk Aden, hal ini karena mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan menjadi perompak di Teluk Aden dengan menyandera kapal dagang asing yang sedang berlayar atau melintas di teluk tersebut.

Kebanyakan dari penduduk Somalia tersebut akhirnya banyak yang memilih menjadi perompak karena keuntungan mereka dari membajak kapal dagang yang lewat memang cukup besar. Banyak kapal-kapal dagang AS dan China yang melintasi teluk Aden membuat warga Somalia mengambil keuntungan dari arus lalu lintas tersebut dan kapal-kapal tersebut memang terpaksa melintas di teluk Aden karena apabial tidak melewati teluk Aden, maka mereka harus memutar jauh di Tanjung Harapan, Afrika Selatan yang memakan biaya sangat besar.

Kondisi social di Somalia yang seakan tanpa pemerintah memang mendukung maraknya aksi perompak. Bayangkan saja, banyak Masyarakat Somalia yang hidup dibawah 2 Dollar sehari. Namun sepanjang Januari hingga November 2008, Kegiatan Perompak di Somalia mampu menghasilkan keuntungan diatas 30 Juta Dollar AS dan hal ini membuat banyak pemuda di Somalia yang semula miskin bisa berubah menjadi kaya raya.
Disamping bisnis yang menguntungkan, krisis pangan berkepanjangan memang membuat banyak warga Somalia yang frustasi dan pada akhirnya memilih menjadi perompak karena dianggap sebagai solusi. WFP sendiri selaku badan PBB yang bertanggungjawab mengatasi masalah pangan di Somalia mengaku kesulitan untuk memberikan bantuan pangan kepada rakyat Somalia karena selain keterbatasan akses yang diakibatkan perang berkepanjangan, banyak bantuan mereka yang justru dibajak oleh gerilyawan dan milisi yang berperang, maka hal ini membuat WFP tidak punya pilihan selain meninggalkan masyarakat Somalia dalam bencana kelaparan.
Namun, kondisi perompakan di Teluk Aden sendiri bermula dari kesadaran rakyat Somalia yang merasa ikan di laut mereka banyak yang dicuri oleh nelayan asing yang memanfaatkan konflik di Negara Somalia.Banyak nelayan-nelayan local yang tewas dibunuh oleh kapal-kapal nelayan asing tersebut yang kebanyakan dari AS dan Eropa. Yang pada akhirnya memicu perlawanan dari nelayan lokal Somalia untuk membajak kapal-kapal Nelayan asing, terutama setelah Tsunami tahun 2004 yang mengakibatkan banyak warga Somalia tewas akibat sisa racun nuklir yang dibuang oleh kapal-kapal asing tersebut. Kemudian lama-lama berubah menjadi pembajakan kapal dagang asing yang melintas di Teluk Aden.
Maka, permasalahan social di Somalia yang cukup besar ini memang harus segera diselesaikan. Negara-negara lain seperti AS dan china serta PBB harus segera mengatasi masalah kemiskinan di Somalia dengan tuntas, bukan hanya mengirim kapal perang USS Cole, karena masalah di Somalai ini tidak bisa diselesaikan sendiri, apalagi AS juga turut andil membuat Somalia menjadi Negara gagal tak bertuan seperti saat ini, maka pendekatan yang halus serta penyelesaian masalah secara radikal harus menjadi kunci penyelesaian bukan melalui kapal perang.

Senin, 27 Februari 2012

KEJAYAAN THE ARTIST, KEJAYAAN FILM NON-AMERIKA DAN DAMPAKNYA BAGI INDONESIA


Malam penganugerahan Academy Awards ke-84 atau lazimnya disebut piala Oscar pada tanggal 26 Februari 2012 di Kota Los Angeles menghadirkan kejutan tersendiri, yaitu kemenangan film bisu dan hitam-putih, The Artist. Walaupun kemenangan The Artist sendiri sudah dapat diprediksi oleh para pengamat karena sebelum Oscar, The Artist sudah memenangkan penghargaan di ajang pemanasan Oscar seperti Golden Globe, BAFTA dan Critics Choice.

Sesuai dengan berita di website VOA news pada tanggal 27 Februari dengan judul "Film Bisu The Artist menang besar di Academy Awards ke-84" maka kita bisa melihat satu fenomena yaitu kejayaan film-film non-Amerika di piala oscar. walau hal tersebut sudah bisa kita lihat di tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, The Artist yang disutradarai sutradara perancis, Michael Hazanavicius meraih lima penghargaan termasuk Best Picture dan Best Actor in leading Role untuk jean DuJardin, sedang Margaret thatcher mendapatkan Oscar untuk Best Actress in leading Role dalam film "The Iron Lady" dimana Iron Lady adalah film produksi Inggris.

Namun, berbeda dengan The Iron Lady yang meruakan film Inggris, kemenangan The Artist tahun ini adalah hal yang luar biasa, selain kemenangan pertama film bisu di piala Oscar, kemenangan Film Perancis di kategori Best Picture adalah hal yang luar biasa.

Setahun yang lalu ketika The King's Speech memenangkan Piala Oscar atau ketika Slumdog Millionaire merajai Piala Oscar tahun 2009 adalah prestasi yang luar biasa untuk sebuah film non-Amerika. Namun karena film tersebut berasal dari kawasan Britania, maa orang masih menganggap film tersebut bagian dari Hollywood.Sedang The Artist tahun ini bisa dibilang sulit dianggap bagian dari Hollywood.

Selain The Artist, film non-Amerika yang berjaya pada tahun ini di piala Oscar adalah film Iran, The Separation yang memenangkan Best Film in A Foreign Language dan film Pakistan, Saving Face yang mmenangkan Best Documentary - Short Subject. kemenangan dua film Asia Selatan ini memang suatu hal yang luar biasa.

Khusus film Separation banyak yang menganggap kemenangan ini adalah kemenangan politik, karena Separation berhasil mengalahkan film Israel, Footnote dikategori ini. Bahkan Separation juga berhasil masuk nominasi untuk Best Writing - Original Screenplay, bersaing dengan film-film Hollywood seperti Midnight in Paris.

Walaupun film Asing masih jarang yang bisa berbicara banyak di ajang Oscar apabila diadu dengan film Amerika atau Inggris. Namun ini akan semakin membuka mata dunia bahwa film dari belahan dunia manapun bisa membawa pulang Piala Oscar. Ketika Crouching Tiger, Hidden Dragon dari Taiwan berhasil masuk nominasi Best Director dan Best Picture di Academy Awards 2001. Banyak kalangan menganggap inilah saatnya film asing dapat berjaya di ranah Amerika.

href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi3vqmiT8VNRhGbblkT2TzfMlbcwIi2GhBy0fHpQ-w4K5Uo3igRBYmt45xxrG5kPSBNmOnzwnWajjW2Kwj41lx6oAfoCb50eUVzTE2tRPrEL1q8_RSY12_cDEeKbA5bexPR4LXwNzpEMC1/s1600/2602The_Artist.jpg">


dan hal ini akhirnya diteruskan dengan film-film asing lain seperti A Legend of Flying Dagger, Pan's Labyrynth, Diaries of Motorcycle hingga Biutiful yag berhasil masuk nominasi Oscar untuk penghargaan non-film asing walaupun gagal menang.

Maka keberhasilan the Artist ini diharapkan bisa memberi masukan bagi dunia film di belahan dunia lain untuk bisa membuat sebuah film yang menarik dan mampu membawa pulang piala Oscar untuk penghargaan tertinggi.

Lantas bagaimana dengan Indonesia???

Jujur untuk saat ini, sulit rasanya bagi Indonesia untuk bisa meraih penghargaan tertinggi di Oscar. Bahkan untuk nominasi kategori film asing pun film kita belum ada yang bisa menembus nominasi 5 besar. bahkan kita tertinggal dari Palestina, yang pernah masuk nominasi lewat film "Paradise Now" tahun 2005.

Kenapa film kita sulit untuk menembus piala Oscar. menurut saya hal ini disebabkan tidak adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk membuat film berkualitas.

Kita lihat bagaimana industri perfilman kita yang tidak didukung oleh pemerintah terutama dalam pendanaan. sulitnya pendanaan membuat insan film kita menjadi pragmatis dalam pembuatan film, sehingga terkesan asal-asalan yang penting untung.

Walaupun kita juga punya banyak film bagus dan berkualitas seperti Pasir Berbisik, Gie atau Laskar Pelangi. Namun, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mengenal film-film horor Indonesia yang ceritanya mungkin bisa dibilang "Sampah".

Masyarakat Indonesia juga lebih dahulu pragmatis dengan film Indonesia, dengan mengatakan "Males ah, nonton film Indonesia...ceritanya gitu-gitu aja..pocong semua...mending nonton film Hollywood" padahal mereka tidak tahu kalau ada film indonesia yang berjaya di luar negeri seperti The Raid yang menang di Toronto International Film festival, Rumah Darah atau Macabre yang berjaya di Pusan Int'l Film Festival juga Opera Jawa dan Laskar Pelangi yag masuk nominasi best Film Asian Film Awards.

Tahun ini dua film Indonesia, Lovely Man dan The Mirror Never Lies kembali masuk nominasi Asian Film Awards, bahkan sutradara Lovely Man, Teddy Suriaatmadja berhasil masuk nominasi Best Director.

Maka untuk seluruh masyarakat indonesia mari stop menjelek-jelekkan film Indonesia karena pada dasarnya masih banyak film indonesia yang bagus, namun tidak terekspos karena banyaknya film kita yang buruk.Biar bagaimanapun sangat tidak lucu kalau film kita mendapat apresiasi di luar negeri tapi justru dilupakan di negeri sendiri.

Pemerintah Indonesia juga harus lebih bersahabat dengan industri filmnya. saya ingat ucapan bapak Budiman Sujatmiko dalam sebuah diskusi di festival film Argentina beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia harus lebih berai membuat film yang beridentitas Indonesia termasuk identitas masa lalu, ketika Argentina bisa membuat film yang menguak masa lalu, maka seharusnya Indonesia pun demikian.

Ketika ada film yang mengkritik pemerintah atau orang tertentu, maka pemerintah langsung menarik film tersebut, seperti film Balibo yang sempat ditark dari Jiffest saya rasa pemerntah RI harus lebih bisa terbuka dan mau menerima kritikan dari setiap film agar ndustri film kita bisa maju.
Dan mungkin suatu saat nanti, Film Indonesia bisa berjaya di ajang piala Oscar. Semoga kejayaan The Artist bisa menginspirasi sineas Indonesia untuk membuat film yang berkualitas dan membuat film kita sejajar dengan film asing lain.

Palestina, Iran, Afrika Selatan dan Argentina sudah pernah enempatkan film mereka di pemenang piala Oscar. Bahkan, Thailand berhasil menempatkan salah satu filmnya di daftar pemenang Festival Film Cannes tahun lalu...Semoga suatu hari nanti kita bisa berjaya dan menyalip mereka.

Selasa, 21 Februari 2012

MELESTARIKAN ENERGI DARI DIRI KITA SENDIRI


Banyak dari kita yang berpikir bahwa untuk melestarikan alam dan menjaga lingkungan harus dimulai dari mereka yang diatas dulu.Hal tersebut memang tidak salah, karena lazimnya mereka para pemimpin yang diatas harus bisa memberi contoh yang baik kepada rakyatnya apabila mereka ingin rakyatnya menjaga kelestarian alam dan energi dengan tidak mudah memberikan izin eksplorasi tambang secara berlebihan atau mengurangi perdagangan karbon.

Namun, tentu tidak salah juga apabila kita mulai melestarikan dan menginvestasikan energi yang ada dimulai dari diri kita sendiri. seperti kata Ustadz Abdullah Gymnastiar yang menganjurkan kita untuk memulai suatu kebaikan dari diri kita sendiri dulu sebelum menyuruh orang lain. Bagaimana Caranya???

Hal tersebut tentunya tidak sulit walau tentu kita agak sedikit kaget pada awalnya. yang pertama misalnya kita harus mematikan alat elektronik di rumah kita seperti AC dan Televisi apabila sedang tidak dipakai. khusus untuk AC bahkan apabila kondisinya tidak terlalu panas mungkin kita bisa menahan diri dulu atau dengan kipas angin. karena semakin sering TV atau AC nyala maka akan banyak energi yang terbuang untuk AC dan Televisi tersebut.

Yang kedua yaitu mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. seperti yang kita ketahui bahwa orang indonesia memang dikenal sangat manja, karena untuk bepergian, bahkan untuk jarak yang dekat. mereka lebih senang pergi dengan kendaraan pribadi yang mana tentu akan sangat membuang banyak bensin. mungkin kita harus membiasakan diri menggunakan kendaraan umum atau menumpang teman jika memang benar-benar penting, karena apabila kita bepergian dengan mobil dan mobil itu hanya diisi satu orang, maka selain membuang banyak bensin juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. kita mungkin bisa membeli BBM sebanyak yang kita mau. tapi bisakah kita mengganti bensin yang telah kita pakai.


Selain itu, juga kita harus membiasakan diri kita untuk tidak sering memakai parfum. karena efek dari parfum yang dapat merusak lapisan ozon. begitupun dengan kebiasaan ekcil seperti iseng-iseng membuka kulkas apabila sedang gerah. hal tersebut memang rasanya kecil namun tanpa kita sadari efeknya besar.

Maka, melihat fakta-fakta diatas tentu tidak salah apabila kita memulai segalanya dari diri kita sendiri. tentu kita tidak ingin anak cucu kita hidup seperti primitif di masa depan. Mungkin apabila kita pernah menonton film America 3000 yang menceritakan kehidupan Amerika di tahun 3000 yang jauh dari modern bahkan lebih primitif dari abad 12. tentu kita tidak ingin hal itu terjadi ke anak cucu kita. tentu kita lebih ingin anak cucu kita menikmati hal-hal yang kita nikmati sekarang terutama energi.

Karena itu mari kita investasikan energi kita untuk anak cucu kita di masa depan.

Tautan:
Tautan
www.mudaers.com
www.sobatbumi.com

Minggu, 19 Februari 2012

Eksis Di Dunia Maya VS Eksis di Dunia Nyata

blog writing competition
Dalam tulisan saya kali ini...saya akan mengangkat sebuah cerita tentang dua manusia yang dapat kita temui di sekitar kita....

Alkisah ada dua manusia, sebut saja namanya X dan Y, X adalah seorang yang supel dan memiliki keberanian. X bisa dibilang memiliki akun di setiap media sosial mulai dari Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, Myspace, Plurk, Tumblr, Heeloo hingga Hi5. X pun sangat aktif dalam mengupdate status Facebooknya atau berkicau di akun Twitternya. bisa dibilang setiap 5 menit sekali ia selalu berkicau atau mengupdate status, tidak ada hari tanpa berkicau. Follower X di Twitter juga sangat banyak begitupun teman-temannya di Facebook yang saking banyaknya membuat ia harus membuat dua akun Facebook. walaupun tidak semua teman Facebooknya ia kenal.Hari-harinya pun diisi dengan online di Facebook atau YM.sehingga dalam sehari, 12 jam bisa ia habiskan di depan komputer.

Sedang Y juga seorang pemuda yang biasa saja. ia memang punya akun di jejaring sosial, namun tidak seeksis X. ia baru membuat Facebook disaat orang-orang sudah hampir bosan dengan FB. Begitupun dengan Twitter, dimana Y baru membuat akun Twitter ketika semua orang diseluruh pelosok pun memiliki akun di situs microblogging ini. ia hampir jarang mengupdate status di FB atau berkicau di Twitter, bisa dibilang ia akan mengupdate status atau berkicau setiap 2 atau 3 hari sekali. temannya di FB jumlahnya tidaklah banyak, mungkin baru sekitar tiga digit begitupun followernya di Twitter maupun kontaknya di YM. ia juga hampir jarang bersinggungan di depan komputer, karena hampir tidak ada waktu.

Ketika ada sebuah forum di jejaring sosial, yang melibatkan komunitas teman-teman X dan Y. Maka X adalah orang yang paling banyak bicara dalam forum tersebut. sedangkan Y justru hampir tidak pernah bersuara bahkan mungkin ia tidak tahu akan forum tersebut, walaupun ia sudah di-tag atau di-mention. Namun saat pertemuan atau hang out di dunia nyata, X tidak pernah hadir bahkan keika disms ia tidak pernah membalas dan ketika ditelpon tidak diangkat sedang Y cukup disms sehari sebelumnya, maka keesokan harinya ia langsung datang berkumpul dengan teman-temannya.

Ketika sedang terjadi bencana alam atau reformasi sosial, X Akan paling cepat berkicau menyatakan berduka cita atas musibah yang terjadi atau menyerukan perubahan dengan mengutuk pemimpin yang sedang berkuasa layaknya di Mesir atau Syria. Sedang Y jika terjadi kejadian tersebut maka akan langsung turun membantu masyarakat sekitar yang terkena bencana atau mengkoordinasi lingkungan sosialnya untuk mengumpulkan sumbangan apabila bencana tersebut jauh dari kotanya. Ia pun juga langsung turun ke jalan menyerukan perubahan dengan terlebih dahulu berkonsolidasi dengan kawan-kawannya. walaupun ia juga memanfaatkan media sosial. Namun, ia tetap mengutamakan kopi darat. sedangkan X hampir tidak pernah turun membantu atau berkonsolidasi dan ketika diajak, maka ia akan mencari ribuan alasan untuk menolak.

Ketika X dan Y sedang mendapatkan masalah. Maka X akan segera berkicau atau menulis status yang isinya kesal dan bete dengan teman-temannya. ia pun tidak lupa menghujat teman-temannya yang dianggap tidak berpihak padanya dan juga akan membuat status atau kicauan yang membuatnya seolah menjadi pihak yang dizalimi. sedang Y tidak akan pernah mengumbar masalahnya di media sosial, ia justru lebih memilih bertemu langsung dan mencoba menyelesaikan masalah dengan temannya melalui jalan diplomatis yang bersifat win-win solution dan ketika masalah Y sudah selesai maka barulah ia menulis staus atau berkicau yang isinya bersyukur satu masalah sudah selesai. sedang X tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalahnya karena ia selalu menghindar bertemu dengan orang yang bermasalah dengannya dan tetap pada pendiriannya yang merasa benar sendiri dengan terus menulis status atau berkicau di media sosial.

Ketika X dan Y diundang untuk rapat penting, X akan memilih ntuk Conference di Yahoo Messenger atau FB dengan alasan lebih simpel dan tidak perlu ribet sedang Y akan memilih datang langsung ke tempat rapat dan membicarakan hal-hal penting di tempat tersebut dengan asumsi yang namanya pembicaraan itu memang harus dilakukan dengan tatap muka langsung bukan melalui dunia maya.

X juga hampir jarang datang kuliah dan bersosialisasi di kampusnya. Ia memang mengenal teman-temannya di kampus, namun hampir jarang berbicara dengan mereka diatas 5 menit secara langsung, beda ceritanya ketika ngobrol di YM yang bisa memakan waktu 3 jam sendiri walaupun orang yang diajak ngobrol tidak kenal dengan X di dunia nyata. Sedang Y lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersosialisasi dengan teman kampusnya, walau tidak rajin kuliah, namun ia tetap mengisi waktunya untuk berdiskusi atau mengobrol dengan temannya di dunia nyata karena baginya bersosialisasi jauh lebih indah di dunia nyata.

Ketika berbicara dengan lawan bicara, X hampir tidak pernah melewatkan matanya dari ponsel atau laptopnya. bahkan hampir jarang ia menatap mata lawan bicaranya. bahkan terkadang lawan bicaranya ia tinggal begitu saja ketika menemukan sesuatu yang menarik di internet. Sedang Y ketika berbicara dengan lawan bicara, ia selalu menatap mata lawan bicaranya dan berkonsentrasi terhadap alur pembicaraan yang dibicarakan. bahkan jika mendapat telpon atau sms, jiak tidak terlalu penting akan ia tolak atau abaikan, dan ketika selesai ia pun berpamitan terlebih dahulu dengan lawan bicaranya.

Ketika saya menulis kisah tentang X dan Y pada dasarnya tipe-tipe X dan Y ini memang ada di dunia nyata, karena saya sendiri merasakan bagaimana bersosialisasi dengan mereka. Namun saya akan tekankan bahwa saya tidak bermaksud untuk menghakimi karakter X maupun Y. karena itulah saya memutuskan untuk menyamarkan nama teman-teman saya tersebut.

Karena biar bagaimanapun tidak ada yang salah ketika kita eksis di dunia maya atau dunia nyata. saya sendiri merasakan fungsi dari dunia maya terutama jejaring sosial, dimana saya bisa membuat sebuah komunitas yang berawal dari iseng-iseng di jejaring sosial atau ketika jaringan sosial mampu mempertemukan saya dengan kawan-kawan lama saya di SD maupun SMP yang sudah lama tidak berhubungan.Sehingga eksis di dunia maya memang memiliki manfaat.

Namun Eksis di dunia nyata pun juga memiliki manfaat. tentu dalam setiap ajang reunian, anda akan lebih senang ketika menatap mereka langsung daripada sekedar ngobrol di internet.karena memang pertemuan secara langsung itulah yang dibutuhkan oleh kita, dan dunia maya bisa dimanfaatkan sebagai sarana tersebut.

Sehingga baik dunia nyata maupun dunia maya sama-sama memiliki nilai positif dan negatif. Namun saya kembalikan lagi ke anda untuk memilih menjadi X atau Y atau mengambil sisi positif keduanya. itu adalah prerogatif anda, karena manusia memang adalah makhluk sosial yang pasti butuh bersosialisasi.

Salam AXIS-ers

Kamis, 08 Desember 2011

Menggarap Potensi Ekonomi Jawa Timur dari sektor Kesenian dan Pariwisata

Seandainya saya menjadi anggota DPD, maka saya memilih untuk menjadi anggota DPD asal jawa Timur. Hal ini karena kedua orang tua saya berasal dari sana dan banyak potensi dari jawa Timur yang bisa dikembangkan namun kurang tergarap.

Potensi seni bisa dimanfaatkan sebagai salah satu potensi Jawa Timur dalam mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisatanya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, namun untuk industri seni kelihatannya terlalu berpusat di Jakarta. maka dari itu ketika menjadi anggota DPD saya akan membangun pusat perfilman seperti Hollywood dan Institut perfilman seperti IKJ di Surabaya atau Malang. karena di kedua kota ini terdapat cukup banyak anak muda kreatif yang saya yakin dapat digali potensinya untuk memajukan perfilman nasional.

Disamping itu juga, saya akan menggelar festival musik seperti Java Jazz atau Rockinland di Jawa Timur dengan menggandeng promotor-promotor besar. saya melihat Surabaya sudah mulai dilirik sebagai tempat konser artis International. beberapa artis international seperti Slash, Mr. Big dan rencananya Simple Plan akan menggelar konser di Surabaya. maka saya yakin sebuah festival musik besar dapat digelar di kota Surabaya atau Malang.

Tidak lupa juga dengan kesenian Tradisionalnya seperti Ludruk, Gamelan dan Karapan Sapi yang dapat digarap lebih menarik dan lebih disesuaikan dengan kebudayaan kontemporer. dimana, dengan menghidupkan kembali kesenian tradisional di Jawa Timur ini diharapkan akan semakin banyak orang yang datang ke Jawa Timur untuk kesenian tradisional.dan juga akan digelar festival kesenian tradisional untuk mewujudkan hal tersebut. dan saya juga akan mendorong pemda dan pemprov Jawa Timur untuk lebih aktif terlibat.

Disamping potensi kesenian, potensi pariwisata juga dapat dikembangkan seperti pantai plengkung di Banyuwangi yang terkenal dengan keindahan ombaknya untuk berselancar, namun sayangnya selain masih jarang yang tahu, akses menuju tempat tersebut sangat buruk, bahkan apabila ingin kesana hanya bisa dilakukan dengan truk atau mobil besar. hal yang cukup disayangkan mengingat apabila infrastruktur diperbaiki, maka akan semakin banyak turis yang datang ke pantai tersebut. maka seandainya saya menjadi anggota DPD saya akan menggandeng investor untuk mengembangkan potensi pantai plengkung agar bisa lebih dikenal dan dikunjungi wisatawan baik domestik maupun asing.

Di pantai tersebut saya juga akan menggelar festival Osing. karena pantai itu terletak di Banyuwangi dan Banyuwangi menonjol dengan kebudayaan Osing-nya, maka unsur pariwisata dan kebudayaan akan saya satukan di pantai Plengkung ini sehingga potensi Jawa Timur secara ekonomi akan tergarap melalui seni dan pariwisata.

Juga tentunya mengembangkan potensi lain seperti kawasan Rembangan di Jember yang dijuluki puncaknya Jawa Timur, Batu di Malang yang terkenal dengan apelnya juga gunung Bromo dan Semeru yang bisa ditingkatkan lagi potensi pariwisatanya.

Apabila potensi ini dtingkatkan, maka dapat menambah PAD (Pendapatan Asli daerah) jawa Timur dan bisa menyejahterakan rakyat Jawa Timur, maka tidak perlu lagi ada cerita perantau ke Jakarta yang sudah semakin sesak dan padat tiap tahunnya karena didatangi pendatang. minimal, apabila ini berjalan jumlah orang Jawa Timur yang merantau ke Jakarta karena kemiskinan akan berkurang dan kehidupan ekonomi di Jawa Timur akan bergerak.
(Kharizma Ahmada)

Selasa, 29 November 2011

EU Enlargement

Proses perluasan keanggotaan Uni Eropa telah dilakukan sejak masih bernama Komunitas Eropa (European Community). Pada awal mulanya anggota Komunitas Eropa hanyalah 6 negara yaitu Perancis, Jerman Barat, Italia, Belgia, Belanda dan Luxembourg. Namun jumlah anggota EC sendiri terus bertambah menjadi 9 di 1970-an. 12 di era 80-an dan 15 di era 90-an. Runtuhnya rezim Komunis di Eropa Timur dan Tengah membuat integrasi antara engara-negara di Eropa menyentuh negara-negara yang di era perang dingin sulit ditembus.
Di era 90-an sendiri EU sudah berkembang menjadi 15 negara dimana penambahan tersebut terdiri dari Inggris, Denmark dan Irlandia (Era 70-an), Yunani, Spanyol dan Portugal (1980-an) serta Austria, Finlandia dan Swedia (1990-an). Babak pertama dari perluasan disebut “perluasan utara” dimana perluasan ini diwarnai dengan penolakan terhadap Inggris sebanyak 2 kali secara controversial. Dimana, penolakan ini dilakukan oleh presiden Perancis, Jendral Charles de Gaulle yang merasa khawatir Inggris akan menjadi penantang terbesar kepemimpinan Perancis di EC, Walaupun disaat bersamaan mengizinkan pengaruh A.S. diseluruh kebijakan Eropa-nya.
Namun pada akhirnya, Inggris resmi menjadi bagian dari Komunitas Eropa pada tahun 1973 setelah pengunduran diri De Gaulle. Pada tahap kedua perluasan. Keanggotaan EC Menyentuh kawasan selatan dengan bergabungnya negara baru demokrasi yaitu Portugal, Spanyol dan Yunani ke dalam Uni Eropa. Namun bergabungnya negara selatan ini sendiri mendapat sorotan. Karena ketiga negara ini adalah negara miskin yang dikhawatirkan dengan bergabung maka akan kehilangan kepentingan ekonominya. Dengan inisatif Program Single Market sebelum menengok pencapaian Spanyol dan Portugal.
Perluasan tahap ke-III Terjadi di era 90-an dimana Austria, Swedia dan Finlandia menjadi anggota dari format baru yang bernama Uni Eropa. Pertanyaannya adalah netralitas dari ketiga negara tersebut turut dipertanyakan setelah bergabung dalam Uni Eropa. Dimana pada akhirnya dibentuklah sebuah kesepakatan keamanan dan kebijakan Luar Negeri bersama. Yang didirikan dalam Maastricht Treaty tahun 1993. Bagi negara Nordic, terdapat sebuah ketakutan bahwa dengan bergabung dengan Uni Eropa akan menurunkan level standar kehidupan mereka ke level yang tidak dapat mereka setujui sebelumnya.
Prosedur untuk bergabung dengan EU sendiri bergantung dari proses bagaimana negara tersebut menghargai Treaty of The European Union (TEU) artikel 49 yang menyatakan bahwa setiap negara Eropa harus menghormati prinsip-prinsip yang tertera di artikel 6(1) dimana negara tersebut baru dapat mengajukan diri sebagai anggota. Artikel 6(1) merinci bahwa prinsip-prinsip tersebut adalah kebebasan, demokrasi, menghargai HAM dan kebebasan fundamental dan aturan hukum.
Proses penerimaan di Uni Eropa sendiri terdiri dari Apliaksi Formal yang berupa pengajuan lalu Opinion yaitu dewan EU menerima request opini dari Komisi EU. Kemudian Accesion Conference yanitu berupa undangan untuk melakukan proses negosiasi dengan perwakilan negara Pemohon. Lalu dilanjutkan dengan proses negosiasi. Setelah itu adaah kesepakatan yang terjadi antara Komisi Eropa yang menyetujui rekomendasi Dewan Eropa. Dan tahap selanjutnya yaitu penyetujuan oleh parlemen Eropa dan terakhir tentunya adalah Ratifikasi oleh parlemen negara anggota dan pemohon dan kadang-kadang diwarna idengan referendum.
3 syarat untuk menjadi anggota Uni Eropa adalah :
1. Pengaju harus menganut system Demokrasi Liberal
2. Negara anggota harus berlandaskan ekonomi pasar
3. Pengaju harus bersiap mengambil obligasi kemitraan
Jatuhnya rezim komunis di Eropa Timur dan Tengah meningkatkan arus bantuan untuk membantu situasi kondisi ekonomi dan politik disana. Namun uni eropa sendiri ternyata masih belum siap untuk menerima negara-negara Eropa Timur dan tengah untuk menjadi bagian dari mereka. Hal ini karena kejatuhan rezim komunis tidak dapat mereka prediksi sebelumnya. Selain itu mereka juga jaran gmenjalin hubunga ndengan negara-negara Timur dan Tengah. Serta terdapat beberapa negara yang khawatir dengan perluasan seperti Perancis yang khawatir terhadap produk industry murah dan produk pertanian. Argumen tentang perlunya perluasan di Timur juga menjadi perdebatan dimana berdasarkan basis geopolitik dan ekonomi dimana banyak kekhawatiran yang melandasi perluasan. Seperti kolapsnya Yugoslavia yang diyakini akan mempengaruhi keamanan di kawasan Eropa. Serta ketakutan akan banyaknya pencari kerja dari Timur yang mengadu nasib ke wilayah Barat yang pasti aka nmempengaruhi ekonomi, karena pekerja dari timur ini biayanya lebih murah.
Di awal 90-an, Prinsip persyaratan disesuaikan dengan Kriteria Kopenhagen. Prinsip mekanisme itu sendiri berusaha diperkuat UE untuk memperkuat pengaruh di negara pemohon dengan persyaratan prinsipil dimana seluruh pengaju harus memenuhi criteria spesifik untuk diundang bergabung dengan Uni Eropa. Seluruh negara pengaju harus mengadopsi Acquis Communautaire yaitu sebuah badan hukum dan regulasi yang didasarkan pada traktat bentuk dari UE. Acquis sendiri terdiri dari 31 bagian yang mencakup ekonomi secara luas dan isu kebijakan sosial muali dari pergerakan bebas dari nama baik hingga institusi. UE sendiri juga menyiapkan beberapa program untuk membantu perekonomian negara pengaju untuk mempersiapkan diri menjadi anggota seperti PHARE, SAPARD dan ISPA.
Perluasan bukanlah pengaturan kebijakan yan gspesifik akan institusi namun juga perhatian terhadap seluruh area terdekat yang berhubungan dengan area integrasi. Walaupun perluasan menyentuh semua aspek secara luas. Namun ada beberapa isu yang sanagt penting dalam proses integrasi yaitu reformasi agricultural, migrasi, keamanan international dan opini public. Permasalahan yang paling menonjol adalah masalah keamanan. Yang paling menonjol adalah masalah Siprus. Dimana, perselisihan antara dua Siprus yang utara didukung Turki dan selatan didukung Yunani cukup menyulitkan Turki untuk bergabung ke dalam Uni Eropa. Karena memang UE hanay mengakui Siprus selatan sebagai sebuah negara. Disamping itu Turki yang berbatasan dengan Iran, Iraq dan Syria juga memiliki masalah dengan Minoritas Kurdi. Yang dikhawatirkan masalah Kurdi ini akan merembes ke wilaayh Uni Eropa apabila Turki bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga EU menunda membahas keanggotaan Turki.
John K. Glenn mengidentifikasi 3 kemungkinan di masa depan yang akan terjadi pada Eropa yaitu :
1. Kegagalan total memiliki oposisi dari negara anggota yang sudah ada
2. Perluasan pada praktiknya sedikit demi sedikit minimal membutuhkan reformasi dari institusi EU dan menghasilkan model integrasi fleksibel yang lestari
3. Perluasan dan reformasi fundamental , setelah EU memunculkan sesuatu yang koheren. Actor streamline dengan agenda kebangkitan.
Dalam praktiknya, apa yang terjadi dengan proses eprluasan mungkin tidak mendekati ke-3 kemungkinan diatas. Ini memunculkan ketidaktuntasan di beberapa area inti tentang bagaimana bentuk Uni Eropa ketika mereka memperluas keanggotaan.
Perluasan sendiri membutuhkan reformasi internal UE, termasuk mengalokasi ulang kursi di parlemen Eropa dan menyusun ulang suara voting di majelis. Namun reformasi lainnya banyak terjadi di 2004.
Perluasan adalah salah satu masalah yang paling mendesak dalam agenda EU. Sementara pengembangan masa depan mengambil alih beberapa informasi disini. Perluasan dianggap suatu proses formal kompleks dengan konsekuensi bagi anggota baru maupun EU sendiri. Namun, penolakan akan perluasan juga akan banyak menimbulkan masalah karena akan menimbulkan skeptimisme tersendiri terhadap UE. Sehingga ayng menjadi masalah bukan harus memperluas atau tidak. Namun kapan dan bagaimana.
Bagi sebagian anggota European Community, External Relation berarti hubungan ekonomi dengan negara ke-3 (non-anggota). Namun secara luas juga mengatur seluruh kebijakan EC termasuk kebijakan luar negeri. Dan itu diwujudkan dengan adanya Common Foreign and security Policy (CFSP). Sejak dibentuknya EU tahun 1993 kebijakan external dianggap lebih meliputi dan konsisten.
Dua instrument kunci untuk kebiajkan external yang dikontrol oleh pilar EC menyangkut kapasitas untuk melakukan kesepakatan dengan negara ketiga dan kapasitas untuk memberikan abntuan terhadap negara ketiga. Instrument ini dapat digunakan untuk tujuan politis. Untuk melindungi hubungan dengan partner inti dan mempromosikan beberapa tujuan seperti HAM salah satunya. Prosedur pembuatan keputusan di parlemen untuk digunakan dalam instrument kebijakan external menempatkan komisi di pusat dan peranan yang cukup tinggi.
Mekanisme untuk mengkoordinasi kebijakan luar negeri nasional dan kesepakatan terhadap kebijakan luar negeri bersama telah berevolusi sejak 1970. Pilar dari CFSP sendiri telah terbentuk sejak awal. Cakupan dari CFSP sendiri bertambah dengan kebijakan keamanan dan pertahanan. Walaupun kapasitas EU untuk operasi militer sendiri masih dalam tahap pengembangan. Badan-badan baru sendiri dibentuk bersama dengan pilar CFSP. Seperti PSC (Political & Security Committee) yang berkedudukan di Brussels. Bertujuan untuk membuat kebijakan dibidang keamanan dan pertahanan.
Tujuan-tujuan dari EU sendiri mencerminkan pendekatan Liberal Internationalist dalam hubungan International dimana mereka lebih mengutamakan pendekatan kerjasama international dan pengembangan demokrasi daripada perang. EU sendiri telah membagi hubunag neksternalnay dalam beberapa tujuan. Namun terdapat pula beberapa tujuan yang penting dan amsuk dalam prioritas termasuk keamanan salah satunya.
Hadangan yang paling penting yang dihadapi EU adalah negara anggota mereka sendiri. Terdapat beberapa tekanan untuk tindakan bersama dan permintaan serta ekspektasi internal. Namun EU sendiri memiliki kapasitas yang kurang untuk merespons tekanan tersebut secara penuh dan efektif. Divisi antara pilar-pilar relevant menjadi tidak terlalu nyata namun harus didatangkan jika kebijakan untuk mencakup area isu yang lebih luas.
EU adalah actor international yan gsangat khusus semacam pembentukan kebiajkan bersama, koneksi ekonomi global dan karakter politik dan bahkan menampilkan ekspektasi umum yang mencakup strategi international dan mempengaruhi pengembangan International.Kadang-kadang EU mengisi harapan tersebut namun kadang tidak. Terutama dalam krisis utama yang menjalar. Negara anggota telah berusaha mencari penyelesaian dengan mereformasi mekanisme untuk mengatur kebijakan eksternal.
Terdapat beberapa peningkatan dramatis dalam output kebjakan eksternal EU. Namun ini tidaklah selalu sesuai dengan ekspektasi EU akan bertindak secara meyakinkan. Konsisten dan berpengaruh dalam hubungan International. Namu nevolusi yang diharapkan kemngkinan akan berjalan lambat karena lagi-lagi terdapat potensi negara-negara akan menginterupsi suatu keputusan bersama atas dasar kepentingan nasional.

PERANG AS – MEKSIKO 1846 – 1848

A. Pendahuluan
Amerika Serikat dan Meksiko adalah negara bertetangga yang seperti halnya negara bertetangga lain di dunia seperti Indonesia dan Malaysia atau Jepang dan Korea yang mempunyai segudang Masalah. Sampai saat ini, kedua negara tersebut bahkan masih memiliki masalah yang harus diselesaikan seperti imigran illegal, Perbatasan dan terakhir perang antara pemerintah Meksiko melawan kartel Narkoba yang dikhawatirkan akan meluas hingga ke Amerika Serikat. Namun, kedua negara ini pernah terlibat dalam sebuah peperangan berskala besar pada tahun 1846 hingga 1848. Dimana peperangan ini bisa dibilang mengubah sejarah kedua negara hingga saat ini.
Peperangan ini sendiri dilatar belakangi oleh peristiwa Revolusi Texas pada tahun 1835. Dimana peristiwa ini adalah peristiwa pemberontakan kelompok Texans atau orang-orang Amerika yang berdomisili di Texas yang pada masa itu masih berada di wilayah Meksiko. Dimana mereka tidak terima dengan sikap pemerintah Meksiko terhadap mereka yang mengakibatkan mereka melakukan perlawanan terhadap pemerintah Meksiko dan memerdekakan diri pada tahun 1835 .
Kemerdekaan Texas sendiri ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Velasco. Namun perjanjian ini sendiri ditandatangani dengan terpaksa oleh jendral Meksiko, Antonio Lopez de Santa Anna dimana pada saat itu Santa Anna sedang berstatus tahanan dan menandatangani perjanjian Velasco untuk terhindar dari hukuman gantung. Namun, pemerintah Meksiko rupanya tidak menerima hasil perjanjian tersebut. Mereka dua kali meneyrang Texas pada tahun 1842, tepatnya pada bulan maret dan September mereka menyerang kota – kota di pinggiran pantai teluk serta merampok dan menjarah di San Antonio.
Semenjak 1836 hingga 1843 pemerintah meksiko sendiri terus menerus memblokade pelabuhan dagang Texas dan mematikan perdagangan republik yang masih muda ini yang kemudian dibalas oleh Texas dengan menciptakan angkatan laut untuk merusak jalur perdagangan di teluk meksiko serta membantu gerakan revolusionis di Yucatan .
Amerika Serikat sendiri sangat antusias dengan kondisi ini, public Amerika sangat mendukung kondisi ini, apalagi mereka merasa bahwa Warga Negara Texas adalah warga negara mereka dan mereka harus menjalankan Manifest Destiny mereka yang pada akhirnya dianggap sebagai pembenar mereka dalam setiap tindakan. Amerika Serikat pun menawarkan aneksasi pada Texas untuk menjadi koloni mereka, hal yang kemudian ditentang oleh Meksiko yang menyatakan bahwa setiap bentuk aneksasi terhadap Texas sama dengan alarm untuk perang. Terutama setelah presiden John Tyler pada awal tahun 1845 menandatangani Joint Resolution oleh Kongres untuk membuat Texas menjadi bagian dari Uni Amerika. Namun, Inggris dan Perancis yang memiliki kepentingan ekonomi di negara Texas berusaha mengancam kedua negara baik AS dan Meksiko untuk membiarkan Texas menjadi negara merdeka. Bahkan delegasi mereka membujuk Presiden Texas Anson Jones untuk menandatangani perjanjian agar tidak dianeksasi oleh Amerika Serikat dan berjanji menekan Meksiko untuk mengakui kemerdekaan Texas. Hal ini sendiri ditolak oleh pemerintah Texas yang merasa negaranya sudah bangkrut dan sudah waktunya bagi mereka untuk bergabung dengan Amerika Serikat.
Hal ini didukung oleh ambisi presiden baru Amerika Serikat, James K. Polk yang ingin memperluas daerah mereka dengan berencana membeli ribuan lahan dari meksiko serta Inggris untuk negara bagian Oregon. Polk sendiri mengirim utusannya, John Slidell ke Mexico City untuk membeli lahan Meksiko dari Texas hingga Pasifik sebesar 25.000 Dollar AS. Hal ini tentu saja ditolak oleh pemerintah Meksiko yang bahkan mengusir Slidell.
Namun, pada akhirnya pada tanggal 29 Desember 1845, Texas memproklamirkan diri sebagai negara bagian Amerika Serikat ke-28 dan menjadi negara bagian ke-15 yang melegalkan pemerintahan. Dan pemerintahan Polk sendiri langsung mengutus Jendral Zachary Taylor untuk mengamankan wilayah selatan dimana kedatangan pasukan Taylor sendiri langsung disambut 6.000 tentara Meksiko dibawah pimpinan Jendral Pedro de Ampudia. Peperangan pun semkain tak terhindarkan ketika Slidell memutuskan kembali ke Amerika Serikat dan membuat marah James K. Polk karena Meksiko menolak pembelian tanahnya oleh Amerika Serikat.
Selain aneksasi Texas, penyebab peperangan ini sendiri adalah keinginan Amerika Serikat untuk menguasai California, daerah gersang di tepi samudera Pasifik yang tidak terurus oleh pemerintah Meksiko dan banyak dihuni oleh warga Amerika. Dan hal ini makin diperkuat dengan kedatanagn kapten John C. Fremont ke California pada bulan desember 1845 setelah mendengar kabar bahwa peperangan antara Amerika Serikat dan Meksiko telah usai dan memproklamirkan negara California di Sonoma sebelum pasukan Amerika mengambilalih .
Hal in imengakibatkan kemarahan Meksiko dan mereka pun mendeklarasikan peperangan pada tanggal 13 Mei 1846. Dimana Polk sendiri menyatakan bahwa Meksiko telah melanggar kedaulatan Amerika dan telah melakukan pertumpahan darah di tanah Amerika dan setelah melakukan perdebatan sengit di kongres kedua negara pun sepakat berperang walau Meksiko baru secara resmi menyatakan perang pada tanggal 7 Juni 1846 .
Peperangan ini sendiri berlangsung selama 2 tahun, dimana Amerika Serikat sendiri begitu mendominasi peperangan ini. Peperangan yang berlangsung dari Palo Alto, California hingga Molino del Rey, Meksiko ini pada akhirnya dimenangi oleh Amerika Serikat. Sebanyak 138 prajurit A.S. tewas dan 673 prajurit terluka. Sedangkan jumlah prajurit Meksiko yang tewas, terluka maupun hilang berjumlah 1.800 prajurit. Otoritas Meksiko sendiri mengibarkan bendera putih pada tanggal 14 September 1847 di Mexico City.
Tanggal 2 Februari 1848. Perjanjian Hidalgo ditandatangani dan kemudian diratifikasi oleh Senat A.S. pada tanggal 10 Maret 1848.Wilayah Meksiko sendiri sesuai perjanjian ini berkurang sekitar 4.400.000 Km dimana wilayah Meksiko berkurang 55% dari total wilayah mereka sebelum perang termasuk Texas. Dan Amerika Serikat sendiri mendapat tambahan wilayah baru yaitu New Mexico, California dan Arizona serta sebagian wilayah Utah dan Nevada. Namun kerugian Finansial sebesar 100 Juta Dollar AS juga dianggap sebagai sesuatu yang sia-sia. Walau banyak pula yang menganggap itu tidak sebanding dengan kebanggaan Amerika Serikat mampu merebut wilayah Meksiko. Mengingat ini adalah perang pertama Amerika Serikat sebagai negara muda di tanah asing dan berakhir sebagai kemenangan
B. Argumentasi
Dalam paper ini, saya akan mencoba mengambil perang ini dari sudut pandang latar belakang Ekonomi dan Politik. Peperangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Meksiko sendiri memang murni berlandaskan pada kepentingan nasional mereka untuk menjalankan “Manifest Destiny” mereka dimana mereka merasa memiliki hak dan tugas dari tuhan sebagai kaum kulit putih untuk mengambil setiap tanah di dataran Amerika walau harus merebut dan mencuri dari bangsa asli Amerika (Indian) maupun Meksiko .
Salah satu konsep dari kepentingan nasional adalah untuk menjelaskan dan memahami perilaku suatu negara dalam hubungan antar negara. Para penganut Realis menyamakan kepentingan Nasional sebagai sesuatu untuk mengejar Power. Dimana Power adalah segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara control oleh suatu negara terhadap negara lainnya.
Menurut Jack C. Plano dan Ray Olton, konsep kepentingan Nasional adalah tujuan mendasar serta faktor paling menentukan yang memandu para pembuat keputusan (decision making) dalam merumuskan politik luar negeri. Kepentingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi merupakan unsur yang menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi negara. Unsur itu mencakup kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, kemandirian, keutuhan wilayah, keamanan militer dan kesejahteraan ekonomi .
Apa yang dilakukan Amerika Serikat dengan memancing peperangan dengan Meksiko memang tidak terlepas dari kepentingan nasional mereka untuk memperluas wilayah. Keinginan mereka untuk menganeksasi Texas, California maupun New Mexico memang didasari pada harapan mereka akan pencarian sumber kekayaan disepanjang daratan Amerika. Dan insting mereka sendiri memang tidak salah. Emas memang kemudian ditemukan di California dan New mexico. Dimana hal ini kemudian popular menjadi Demam Emas California pada tahun 1880-an dan memancing ribuan warga Amerika dan dunia pindah kesana. Sedang di Texas beberapa waktu kemudian ditemukan sumber minyak dalam jumlah besar. Disamping itu, Amerika Serikat semenjak Meksiko merdeka dari Spanyol juga gencar menjalin hubungan dagang dengan Meksiko, dimana pusat perdagangan kedua negara terletak di Santa Fe.
Hubungan dagang yang sangat dekat ini membuat interaksi keduanya menjadi lebih intens. Dan di saat yang sama banyak warga A.S. yang sadar bahwa apabila mereka berhasil mendapatkan pelabuhan di bagian barat benua Amerika akan menjadikan mereka lebih mudah melakukan perdagangan dengan negara Asia.Apalagi wilaayh California memiliki banyak pelabuhan yan gdapat menghubungkan mereka dengan kawasan Asia dan Pasifik ditambah banyaknya jumlah penduduk A.S. yang tinggal di wilayah tersebut membuat Amerika Serikat ingin menjadikan California sebagai negara bagiannya sebagaimana yang dilakukan terhadap Texas.
Namun, factor lain yang menjadi penyebab Amerika Serikat menganeksasi Texas dan wilayah lainnya kebanyakan adalah factor ekonomi. Depresi Ekonomi yang terjadi tahun 1819 atau disebut juga Panic of 1819 menghantam wilayah – wilayah bagian barat Amerika seperti Missouri, Kentucky dan Illionis. Sehingga mereka pun merasa frustasi dan banyak dari mereka menerima ajakan Moses Austin untuk pergi ke Tejas y Coahuila (Texas) untuk memulai hidup baru disana.
Selain itu dalam perang yang terjadi tahun 1846 ini, James W . Cummings dalam Buku Towards The Modern Finance : The American War With Mexico 1846 – 1848 berpendapat bahwa ini adalah untuk pertama kalinya pemerintah Amerika Serikat sukses membiayai sebuah peperangan setelah belajar dari kegagalan pengalaman ratusan tahun sebelumnya dimana Amerika gagal melindungi pelaku-pelaku bisnis dan cenderung menjalankan perekonomiannya secara tertutup seperti yang diterapkan Alexander Hamilton .
Hamilton sendiri menyarankan pembiayaan penysutan utang dalam negeri sebesar 65.000.000 Dollar AS untuk menutupi besarnya anggaran pemerintah Amerika Serikat. Depresi besar yang terjadi pada tahun 1819 juga menjadi penyebab bagaimana Pemerintah Amerika Serikat kewalahan menghadapi masalah ekonominya. Tercatat pada tanggal 3 Maret 1845 hutang Amerika Serikat mencapai US$17.788.853 . Jumlah yang sangat besar, bahkan untuk menutupi Hutang Amerika Serikat terhadap Eropa mereka memutuskan memakai pinjaman dari Pengusaha Rotschild.
Bahkan pada tanggal 3 Desember 1845, Robert J. Walker, sekretaris James K. Polk mengeluarkan 6 kebijakan untuk melindungi moneter AmerikaSerikat yang meliputi
1. Bahwa uang harus dikumpulkan sesuai kebutuhan pemerintah
2. Bahwa pajak tak akan diberikan kepada siapapun jika nilainya dibawah keuntungan maksimal
3. Diskriminasi pelaksanaan pajak tersebut tergantung pada besarnya skala pajak
4. Bahwa pajak penerimaan maksimum harus dikenakan pada setiap kemewahan
5. Seluruh tingkat minimum dan spesifikasi pajak harus dihapuskan dan Tarif Ad Valorem harus digantikan di tempat. Perawatan yang diambil etrhadap penipaun faktur dan dibawah penilaian dan untuk menilai tugas pada nilai pasar yang sesungguhnya.
6. Bahwa pajak harus dioperasikan secara keseluruhan secara bersama-sama dan merata tanpa diskriminasi bagi setiap kelas atau bagian di seluruh negara .
Lanskap ekonomi dan Politik Amerika Serikat sendiri di era Polk memasuki maret 1845 ditempa oleh perang yang terjadi antara Andrew Jackson dan Second Bank sebagai buntut dari Panic of 1837 atau gelombang depresi ekonomi AS kedua setelah tahun 1819. Perjuangan antara Jackson dan Nicholas Biddle, presiden Bank atas Rechatering Institusi dipandang sebagai penyebab terjadinya krisis.
Dibawah kepemimpinan Biddle pasca 1829, Bank menjadi institusi yang kaya dan memiliki Power. Bagi Jackson ukuran dan Privilege tersebut adalah ancaman nyata bagi demokrasi, masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Beberapa fitur dari operasi bank telah menyebabkan pembiaran serangan populis secara terbuka, manajemen pribadi, monopoli istimewa, penggunaan dana pemerintah, kepemilikan saham oleh asing secara besar-besaran, dan kemampuan untuk memperluas dan mengontrak pasokan uang untuk pengaruh politik yang signifikan.oleh karena itu, Jackson kemudian mengeluarkan kebijakan mempertahankan kemampuan mata uang, pembatasan pinjaman yang berlebihan, memperluas dan mengontrak supply uang sebagai respons terhadap aktivitas ekonomi serta pemindahan uang yang murah dan mudah bagi pemerintah dan pedagang di seluruh negeri dimana dari sudut pandang komersial, ini adalah pandangan yang tidak buruk dalam menangani krisis.
Panic of 1837 memang melambat namun tidak membuat AS berhenti untuk melanjutkan perluasan yang sudah dilakukan di awal abad 19 untuk menjadikan mereka kekuatan ekonomi dunia. Sejak pertengahan abad 19, Populasi Amerika dalam 20 tahun terus mengalami peningkatan pesat dan ini tidak hanya menjadikan banga mereka saja yang kaya, namun juga tiap-tiap individu.
Namun tren jangka panjang ini segera hilang setelah kejadian 1837, banyak orang Amerika yang kehilangan pekerjaan, bisnis, peternakan dan pendapatan mereka selama akhir 1830-an hingga awal 1840-an. Tentu saja ketidakpuasan ini berkembang dalam aren politik dan menjadi sebuah krisis moneter serta krisis kredit 1837 berkembang menjadi depresi tingkat tinggi pada tahun 1839 - 1841
Hal ini kemudian saya yakini sebagai dasar usaha mereka menganeksasi Texas, wilayah yang hampir bangkrut karena sibuk berperang dengan Meksiko sepanjang 1836 hingga 1845. Apalagi usul ini keluar dari Walker sendiri yang memang ingin Texas jadi wilayah Amerika Serikat. Dimana, wilayah ini adalah penghasil kapas yang besar, dimana komoditi kapas pada masa itu adalah komoditi unggulan dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar Eropa.
Inggris sendiri diyakini turut bermain dalam peperangan ini, kepentingan ekonomi Inggris dan Meksiko pada masa itu cukup luas. Amerika Serikat sendiri masih memiliki hutang yang cukup besar terhadap inggris, karena itu Koran inggris, The Times sendiri menuduh bahwa tujuan dari peperangan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap meksiko sendiri dilandasi keirian pada Meksiko dan keinginan untuk merusak hubungan dagang Inggris dan Meksiko.
Meksiko sendiri adalah sebuah tanah yang penuh dengan sumber daya mineral termasuk berlian. Sejak meraih kemerdekaan dari Spanyol, Meksiko mampu menjadi negara yang makmur, namun hal ini tidak didukung dengan pemerataan kekayaan dan maraknya korupsi di negara tersebut sehingga muncul berbagai pemberontakan termasuk pemberontak Yucatan. Kondisi Meksiko yang masih termasuk negara Infant menjadikan Inggris berminat menjadikan Meksiko sebagai pasar perdagangannya. Tercatat sejak 1824 Meksiko memiliki pinjaman hutang terhadap Inggris senilai 3,2 Juta Pound Sterling. Dan ini mengakibatkan Meksiko menjadi pasar perdagangan potensial Inggris dan inilah yang dianggap sebagai sesuatu yang harus dicegah oleh Amerika Serikat yang merasa kehadiran Inggris di Meksiko bertentangan dengan Doktrin Monroe yang menginginkan seluruh wilayah Amerika berada di tangan Amerika sendiri, bukan di tangan bangsa Eropa dan inilah yang mengakibatkan timbul desas – desus bahwa Amerika Serikat ingin merusak hubungan bilateral kedua negara.
Keuangan Meksiko sendiri sebenernya sempat berkembang melalui kemajuan di ekonomi, perdagangan dan pertanian. Namun pendapatan tersebut terpaksa dipakai untuk melunasi hutang dalam negeri yang mendesak. Dan puncaknya pada tahun 1846, Meksiko berhutang obligasi kepada pemerintah Inggris senilai 56 Juta Peso dan mengakibatkan mereka harus menghadapi peperangan tanpa bantuan dari luar. Selain itu mereka juga banyak menghabiskan uang mereka untuk berperang melawan para Texans dalam revolusi Texas.Sehingga sangat wajar Meksiko kewalahan menghadapi Amerika Serikat dan celah ini sendiri dimanfaatkan oleh Amerika Serikat yang pada mulanya berusaha membeli wilayah-wilayah Meksiko seperti California, New Mexico dan Arizona. Namun, pemerintah Meksiko sendiri rupanya masih mempunyai harga diri, setelah kehilangan Texas, mereka tentu tidak ingin kehilangan lagi 3 wilayahnya. Dan karena penolakan inilah maka Presiden James K. Polk marah dan memutuskan untuk menginvasi Meksiko karena Polk merasa bahwa tanah tersebut adalah milik bangsa Amerika dan Meksiko tidak berhak berdiri diatas tanah tersebut.
Namun dalam buku Mexican – American War, Kelly King Howes juga menyebut satu factor lain yang mendukung peperangan antara Amerika Serikat dan Meksiko yaitu factor perbudakan yang dimana ketika itu sudah dihapuskan di Utara, namun masih dipertahankan di wilayah Selatan. Bisnis perbudakan yang berkembang pesat di era itu menjadikan banyak warga di wilayah Selatan berlomba-lomba mendirikan lahan dan tanah dengan mendatangkan budak-budak murah yang kebanyakan didatangkan dari Afrika. Namun seiring berjalannya waktu, lahan yang dipergunakan untuk menunjuang perbudakan semakin berkurang. Karena seluruh lahan di wilayah Selatan telah habis terpakai baik untuk pertanian maupun perkebunan. Maka mereka merasa perlu untuk mencari lahan baru .
Ketika Moses Austin mendapat tanah sebesar 200.000 akre di Tejas y Coahuila yang kemudian disebut Texas. Maka Austin segera memutuskan membuka lahan di wilaya htersebut. Austin pun mengundang bayak warga Amerika untuk menghuni wilayah tersebut. Seiring berjalannya waktu, Jumlah penduduk Amerika Serikat disana sendiri semakin banyak. Hal ini memang dikarenakan mereka ingin membuka lahan sebanyak-banyaknya untuk mendukung perbudakan dan jumlah penduduk Amerika yang terlewat banyak di wilayah Texas inilah yang mengkhawatirkan pemerintah Meksiko yang kemudian mengenakan pajak tinggi pada mereka yang kemudian menyebabkan terjadinya Revolusi Texas. Setelah Texas, banyak warga Amerika yang lain yang juga merasa perlu tanah baru. Setelah berhasil membeli Louisiana dari Perancis dan Oregon dari Inggris. Mereka juga ingin mendapatkan tanah yang lain, seperti yang disebutkan diatas yaitu New mexico, Arizona dan California. Apalagi semkain banyak jumlah penduduk Amerika Serikat yang bermigrasi ke Barat. Maka tidak heran Polk pun berusaha mengambilalih lahan milik Meksiko dan menganeksasi Texas. Hal yang tentu membuat pemerintah Meksiko marah.
Tingkat perbudakan yang tinggi diyakini sebagai pemicu peningkatan ekonomi A.S. Namun, paradigma tersebut berubah di wilayah utara. Hal ini karena daerah utara mulai meninggalkan ketergantungan merekaterhadap perbudakan dan mulai mengandalkan perekonomian mereka terhadap industry dan perdagangan. Dimana dua hal ini lebih mengandalkan mesin dan sedikit membutuhkan tenaga manusia, disamping itu banyak pula akademisi-akademisi yang menilai perbudakan melanggar norma – norma dan nilai kemanusiaan sehingga perbudakan sendiri ingin dihapuskan. Namun, wilayah selatan yang masih mengandalkan agricultural sebagai landaan perekonomian mereka tentu saja masih mendukung perbudakan. Hingga pada akhirnya Missouri yang notabene utara mengajukan diri sebagai Slave State pada tahun 1820. Dimana ini memicu terjadinya Krisis Missouri, dimana jika hal ini etrjadi maka akan memicu keseimbangan halus antara Slave dengan Non-Slave state akan pudar.namun masalah ini segera selesai ketika Maine menyatakan bahwa negara mereka bebas perbudakan sebagai pengganti Missouri.
Namun, setelah masalah Missouri selesai. Texas menajdi area peperangan baru bagi masalah perbudakan, dan inilah yang kemudian turut menjadi penyebab perang antara AS dengan Meksiko. Dimana, AS khawatir Texas akan menjadi wilayah yang pro-perbudakan apabila dibiarkan merdeka.hal ini disebabkan bahwa salah satu factor pendorong kemerdekaan mereka dari Meksiko adalah akrena mereka menentang kebijakan pemerintah Meksiko yang melarang perbudakan. Karena itu presiden Andrew Jackson sendiri sangat mendukung rencana aneksasi Texas.walau pada mulanya ia khawatir terdapat kesan bahwa AS berusaha mencuri lahan dari Meksiko. Namun ketika penerusnya James K. Polk naik, rencana Aneksasi Texas pun harus diwujudkan, Polk tidak takut apabila terjadi perang degan Meksiko, ia ustru menganggap peperangan dengan Meksiko adalah sesuatu yang menguntungkan karena Polk menganggap bahwa perang dengan Meksiko kemungkinan akan membuat wilayah-wilayah lain juga bias menjadi milik A.S. walau peperangan dengan Meksiko juga berpotensi menghamburkan keuangan A.S. Karena itu aneksasi Texas pun diwujudkan tahun 1845 dengan tujuan untuk menjadikan Texas wilayah yang anti-perbudakan.
Bisnis perbudakan yang popular di selatan pada akhirnya memicu perang saudara dengan Utara atau lebih dikenal dengan Union, Texas sendiri memutuskan berpisah dari Meksiko setelah bisnis perbudakan dilarang di Meksiko, sedangkan orang-orang Texas sedang gemar-gemarnya membuka lahan untuk perkebunan sehingga menyuburkan pemberontakan di wilayah tersebut.dan ketika mereka memerdekakan diri pada tahun 1836, mereka tidak gegabah untuk bergabung dengan Amerika Serikat karena mereka khawatir dengan isu pelarangan perbudakan yang kemungkinan akan diterapkan Utara dan memang diterapkan kemudian hari. Dan mereka baru memutuskan untuk bergabung setelah negara tersebut benar-benar bangkrut dan memang pada tahun 1861 saat terjadi perang sipil, Texas bergabung dengan tentara Konfederasi yang mendukung perbudakan .
Peperangan antara dua wilayah memang cenderung terjadi karena berbagai factor, Menurut Kelly king Howes, Paham Manifest Destiny juga menjadi pembenaran A.S. untuk melakukan perang, apalagi setelah A.S. diguncang dua krisis financial pada tahun 1819 dan 1830. Kebutuhan akan pemasukan baru ditambah dengan keyakinan bahwa tanah Amerika adalah tanah yang dijanjikan untuk mereka menjadi landasan pembenaran Invasi dan pengambilalihan lahan. Mereka merasa bahwa kaum Indian dan Hispanik tidak layak tinggal di tanah Amerika. Karena tanah Amerika adalah tanah yang dijanjikan untuk mereka. Paham ini memang harus diakui masih melekat hingga saat ini, dimana Amerika Serikat sampai sekarang masih ingin menjadikan benua Amerika berada dalam pengaruhnya.
Dalam hubungannya dengan Perang AS – Meksiko tahun 1846, kedatangan bangsa Amerika ke Texas dan wilayah Meksiko lainnya dalam mengokupasi wilayah tersebut menjadi bukti bahwa paham ini masih melekat selain kepentingan Ekonomi dan Politik.




C. Kesimpulan
Disini kita dapat melihat bagaimana masalah ekonomi dapat berkembang menjadi sebuah peperangan yang merugikan. Berawal dari hancurnya perekonomian Amerika Serikat pada depresi tahun 1819 dan 1837 membuat Amerika Serikat berusaha mencari sebuah lahan baru untuk dimukimi. Paham Manifest Destiny juga menjadi penyebab mereka bertualang mencari daerah baru. Maka daerah-daerah seperti New Mexico, California, Arizona dan Texas berusaha mereka aneksasi. Sedang Oregon mereka beli dari Inggris.
Kondisi Meksiko sendiri pasca perang berubah menjadi negara yan gahncur dengan kehilangan 500.000 hektar tanah mereka dan jika dihitung dengan Texas menjadi 1 juta hektar. Walaupun mereka juga mendapat kompensasi senilai 15 Juta dollar AS dari pemerintah Amerika Serikat.
Namun, kita disini melihat bagaimana Amerika Serikat sebuah negara muda yang tengah menggeliat ekonominya berusaha terus memperluas wilayahnya. Wilayah mereka yang semula hanya 13 Negara bagian ketika merdeka athun 1776 bertambah lebih dari 3 kali lipat menjadi 51 Negara bagian pada abad 19.
Sedang meksiko sebuah negara yang baru meraih kemerdekaan pada tahun 1821, banyak mengalami masalah sosial dan ekonomi dalam awal perjalanan hidup negara mereka. Terbukti mereka bukan hanya harus menghadapi pemberontakan di Texas tahun 1835 maupun melawan Amerika Serikat dalam perang tahun 1846 – 1848. Namun, mereka juga harus menghadapi pemberontak di Semenanjung Yucatan dan kelompok Indian. Kondisi dan situasi nasional yang seperti ini yang cenderung membuat Meksiko menerima tantangan A.S. untuk berperang dan mempertahankan harga diri mereka dengan berusaha mempertahankan wilayah mereka. Kekalahan dari A.S. membuat Meksiko menjadi negara yang bangkrut, mengalami kehancuran ekonomi dan terjebat dalam konflik agama dan ras.
Memang harus diakui, bahwa masalah Texas adalah factor terbesar yang menjadi pemicu perang. Hal ini dikarenakan Meksiko merasa apabila Texas merdeka dan dianeksasi Amerika Serikat akan membuat negara bagian lain diambil alih pula. Itulah yang pada akhirnya benar-benar terjadi dimana Meksiko harus kehilangan negara bagian seperti California, Arizona, New Mexico ,Utah dan sebagian dari Wyoming dan Colorado.
Walaupun perang kedua negara sudah berakhir namun permasalahan batas dan konflik antara kedua negara masih terus berlangsung bahkan hingga saat ini. Saat ini cukup banyak masalah yang menimpa kedua negara.
Banyaknya arus imigran illegal dan masalah kartel di Meksiko adalah amsalah yang harus diselesaikan saat ini. Sehingga pemerintah Amerika Serikat harus belajar dari pengalaman masa lampaunya untuk lebih berhati-hati mengeluarkan kebijakan. Pembangunan ekonomi di kawasan Meksiko dan Amerika Tengah juga harus diperhatikan agar tidak ada lagi imigran-imigran hispanik di Amerika Serikat. Amerika juga harus mau merendah hati, dan melupakan Manifest Destiny yang selalu menjadi pembenar dalam tiap aksi mereka. Karena perang AS – Meksiko 1846 – 1848 ini sendiri juga karena factor Manifest destiny itu sendiri. Banyak rakyat Amerika yang menganggap bahwa mereka layak mendapat tanah-tanah yang dijanjikan tersebut dan mendukung pemerintah untuk berperang baik dengan Penduduk asli Amerika (Indian) maupun kaum Hispanik.
Ini juga menjadi renungan untuk Amerika saat ini. Walau tidak menganeksasi, namun kegemaran mereka mengintervensi negara lain juga meruakan bahaya laten karena sewaktu-waktu Amerika bias saja mendapat serangan balik dai negara-negara dunia. Karena itu, ikut campurnya A.S. di Iraq, Afghanistan, Libanon, Iran dan Korea Utara harus segera dihentikan agar peperangan yang lebih besar dari perang A.S. – Meksiko yaitu Perang Dunai bsia dicegah. Dan semoga pelajaran dari Perang A.S. – Meksiko 1846 – 1848 bisa dijadikan renungan.